GELORABANGSA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudrist...
GELORABANGSA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam turut menyikapi polemik poster Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
Di samping itu, Nizam juga sudah mengetahui informasi terkait pemanggilan BEM UI oleh pihak rektorat UI.
Menurutnya, pemanggilan BEM UI oleh pihak rektorat UI merupakan sesuatu yang dinilai wajar.
Pasalnya, hal tersebut bersangkutan dengan kebebasan berpendapat dalam lingkungan akademis.
"Saya sudah klarifikasi ke teman-teman UI. Ini bukan masalah. Saya sangat menghargai kritik mereka (BEM UI) karena mereka itu salah satu garda depan demokrasi," ucap Nizam saat dihubungi wartawan, dikutip Galamedia, Selasa, 29 Juni 2021.
Maka dari itu, Nizam menganggap jika pemanggilan BEM UI oleh pihak rektorat UI itu hanya sebatas dialog antara pimpinan kampus dengan mahasiswanya dalam bingkai kehidupan berdemokrasi.
"Pemanggilan itu kan cuman sebatas dialog antara pimpinan kampus (rektorat UI) dengan mahasiswanya (BEM UI), kalau enggak ada dialog bakal aneh rasanya," ungkap Nizam.
Editor: Lucky M. Lukman
Lantas, Nizam meminta kepada semua pihak untuk tidak lagi membesar-besarkan persoalan pemanggilan BEM UI oleh pihak rektorat UI.
"Enggak usah dibesar-besarkan. Pemanggilan itu salah satu bentuk komunikasi yang biasa terjadi di kampus," tutur Nizam.
Sebelumnya telah diberitakan, BEM UI sempat menjadi buah bibir di jagat maya tepatnya di Twitter dan Instagram.
Melalui akun media sosial resminya, BEM UI mengunggah sebuah poster yang berisi gambar Presiden Jokowi yang sedang mengenakan mahkota, Sabtu, 26 Juni 2021.
Di dalam poster tersebut, BEM UI menyematkan julukan ‘The King of Lip Service kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu. ***
S: Tribun timur