GELORABANGSA - Jika ada pepatah mengatakan, siapa yang menabur dia yang menuai, maka bisa dibilang saat ini mantan politisi PAN Amien Rais ...
Tentu masih segar diingatan kita apa saja perbuatan buruk yang pernah ia lakukan kepada Presiden Jokowi kala itu.
Mulai dari mengatakan Jokowi seperti bebek lumpuh.
Kemudian, kebijakan yang diambil oleh mantan Walikota Solo tersebut disebutnya kebijakan panik.
Padahal kalau dibandingkan dengan Presiden sebelumnya, bisa dibilang kebijakan Jokowi lebih baik.
Karena minimal tidak ada pembangunan infrastruktur yang mangkrak di zaman sekarang.
Program untuk masyarakat miskin juga terus digalakkan. Mulai dari PKH, bantuan Sembako, Kartu Indonesia Sehat (KIS), hingga bedah rumah.
Lagian juga, yang menjadi indikator keberhasilan program pemerintah itu adalah tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah itu sendiri.
Dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf mencapai angka 70 persen.
Itu angka yang tinggi ferguso.
Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini.
Tidak jarang masyarakat yang puas terhadap pemerintahnya ketika bencana datang melanda.
Kalau kebijakan hasilnya bikin puas masyarakat, pertanyaannya bagaimana mau disebut kebijakan yang panik?
Selanjutnya, Amien Rais juga pernah memplesetkan Nawacita menjadi nawasengsara dan mengatakan Presiden Jokowi seperti Joseph Estrada. Presiden Fipilina yang gagal dan korup itu.
Di mata Amien, tidak ada satupun yang benar yang dilakukan oleh Jokowi selama ini.
Pertanyaannya, kenapa Amien begitu jahat sama Presiden tersebut?
Tentu tidak lain tidak bukan karena dia iri atas pencapaian Jokowi.
Amien yang pernah jadi Ketua MPR malah gagal terpilih jadi Presiden. Sedangkan Jokowi, yang awalnya hanya walikota biasa bisa memenangkan kontestasi Pilpres itu.
Begitupun Capres yang diusungnya Prabowo, dua kali dikalahkan oleh Jokowi.
Wajar bila kemudian Wan Amien keki banget dengan pencapaian mantan Gubernur DKI tersebut.
Hingga pikirannya menjadi tidak rasional lagi dan melakukan ujaran kebencian.
Kasihan juga sebenarnya lihat bapak ini. Sudah tua tapi hidupnya tidak tenang.
Dan mau menjatuhkan Jokowi tapi dia sendiri yang jatuh.
Terbukti, ia yang mendirikan PAN, dia pula yang terdepak dari partai itu.
Nah sekarang, siapa sangka Amien Rais yang dulu begitu dekat dengan Rizieq. Bahkan saat pentolan FPI itu kabur ke Arab Saudi , ia sempat menemuinya. Eh kini mereka malah berseteru.
Konflik antar elit kadrun itu terjadi bermula dari pernyataan Amien Rais yang menyebut bahwa Polri dan TNI sama sekali tidak melakukan pelanggaran HAM berat terkait peristiwa tewasnya Laskar FPI di KM-50 tol Jakarta - Cikampek.
Yang mana menurut Amien, kesimpulan itu dia dapatkan dari hasil investigasi yang dia dkk lakukan.
Hingga Rizieq pun bereaksi keras atas pernyataan politisi senior yang dijuluki Sengkuni oleh netizen itu. Ia mengatakan pernyataan Amien tersebut sangat blunder.
Pernyataan eks Ketum PAN itu juga dianggap oleh Rizieq telah merugikan Laskar FPI yang tewas. Serta menguntungkan pihak lawan. Dalam hal ini TNI, Polri dan pemerintah.
Terakhir, Rizieq menegaskan pernyataan Amien itu kontraproduktif yang bisa bikin pemerintah senang. Hahaha
Padahal dibentuknya Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam Laskar FPI oleh Amien dkk itu awalnya bertujuan untuk mencari-cari kesalahan polisi sebagai bahan gorengan untuk menghantam pemerintah.
Agak mengejutkan memang, ketika Amien Rais mendadak bicara jujur.
Apakah ini bertanda bahwa saat ini ia telah meninggalkan Imam besar FPI itu yang tengah berjuang bebas dari jeratan hukum, demi untuk menyelamatkan partainya Partai Ummat?
Karena berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, bersekutu dengan Rizieq dan FPI itu hasilnya Amien selalu gagal.
Jadi ia ingin megubah haluan dari yang awalnya pakai narasi agama menjadi moderat.
Nah, pasca Rizieq itu, kini giliran loyalisnya Novel Bamukmin yang menyerang Amien Rais.
Tanpa tedeng aling-aling, Wasekjen PA 212 tersebut meminta ketegasan dari Amien Rais. Karena menurutnya ini soal nyawa 6 Laskar FPI yang tewas.
"Ini masalah nyawa korban dari kepentingan politik yang mungkar," ujar Novel dengan nada gusar.
Hingga kadrun yang mempopulerkan istilah 'fitsa hats' itupun mendesak Amien segera memberikan klarifikasi.
Yang pada intinya Novel Bamukmin meminta pendiri Partai Ummat itu menarik kembali pernyataannya.
Sehingga narasi ada pelanggaran HAM berat di balik peristiwa tewasnya Laskar FPI itu bisa terus bergelora.
Nah, kedepannya perseteruan antara para pembenci Jokowi ini tentu akan semakin seru.
Karena loyalis Amien Rais, seperti Agung Mozin dkk tentu tidak akan tinggal diam, sesepuhnya diskakmat oleh kubu FPI.
Hingga hubungan keduanya benar-benar retak seribu.
S:Seword