GELORABANGSA - Memang betul ustad itu ada dua macam. Pertama ustad sungguhan dan kedua ustad receh. Ustad sungguhan adalah mereka para penc...
GELORABANGSA - Memang betul ustad itu ada dua macam. Pertama ustad sungguhan dan kedua ustad receh.
Ustad sungguhan adalah mereka para penceramah yang menyampaikan ajaran agama kepada masyarakat yang sebenar-benarnya. Serta memberi contoh yang baik. Baik itu darik sikap maupun perilaku.
Sedangkan ustad receh kita tahu sendiri-lah bagaimana tingkah lakunya. Gak ada yang benar.
Ada yang doyan ngomong sembarangan. Ada yang korupsi sapi (eks Presiden PKS ustad Luthfi Hasan Ishaaq). Dan ada pula yang cabul. Ustad tega menggagahi santrinya. Kasus ini terjadi di Grobogan, Jawa Tengah.
Termasuk juga ada ustad yang kerjanya doyan banget menjelek-jelekkan pemerintah, yakni para ustad Kadrun 212.
Padahal menjadi seorang ustad itu tanggung jawabnya besar lho.
Karena tugasnya adalah membimbing umat ke jalan kebenaran.
Salah-salah membimbing, siap-siap saja umat yang dibimbing tersebut salah jalan juga. Yang ujung-ujungnya ikut aliran sesat.
Apalagi kalau sudah termasuk kategori ustad influencer seperti Abul Somad. Jangkauan ceramahnya tentu lebih luas. Tidak hanya jamaahnya saja. Tapi juga sudah menyasar ke siapa saja yang menonton YouTube.
-o0o-
Namun menjadi orang berpengaruh tidak serta-merta membuat Somad lantas berhati-hati kalau ngomong.
Ia tetap saja doyan nyerocos. Seolah-olah paling benar sedunia.
Padahal gak juga.
Yang ujung-ujungnya ceramahnya tersebut menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.
Tentu masih segar diingatan kita kala itu ustad asal Riau tersebut mengatakan bahwa virus Korona itu adalah tentara Allah SWT yang dikirimkan untuk melindungi Muslim Uighur di China.
"Maka (umat) ditolong Allah dengan berbagai macam tentara. Macam-macam tentara Allah datang. Ada pula tentara yang terakhir datang bernama Korona. Orang yang berada di Uighur tak terkena virus ini. Banyak orang terheran-heran apa sebabnya," ujar Somad dalam ceramah yang diunggah di kanal YouTube HajinewsTV.
Dalam video itu juga, Somad mengatakan muslim Uighur tidak terkena Korona karena mereka sering berwudhu.
Hanya saja, kala itu, saat ia menyampaikan ceramah tersebut memang Korona belum menyebar ke seluruh dunia.
Lalu, apakah betul orang yang selalu berwudhu terhindar dari virus Korona?
Ternyata, tidak juga ferguso.
Karena kita tahu sendiri di tanah air ada Tengkul Zulkarnain yang juga satu gank dengan Somad.
Kemudian ada Syekh Ali Jaber yang kadar ketakwaannya kepada Allah SWT sudah tidak bisa diragukan lagi.
Keduanya meninggal juga pasca terinfeksi virus Korona.
Artinya apa?
Korona itu tidak pandang bulu untuk menyerang siapa.
Tidak peduli apa agamanya, wudhu atau tidak, apa sukunya, kalau memang sudah masuk ke dalam tubuh manusia, tetap saja ujung-ujungnya positif atau reaktif.
Lagian pula, kalau Covid-19 itu memang benar-benar tentara Allah, gak akan mungkin pada tahun 2021 ini masyarakat kita batal berangkat haji.
Termasuk juga Somad sendiri. Ia mengalami gejela Covid kok. Bukan gejela biasa, tapi gejela yang mengerikan.
Ia diduga kuat terpapar Korona itu diakuinya saat sedang mengisi acara di forum kajian musyawarah beberapa waktu yang lalu.
Somad dengan tanpa malu-malu mengatakan kalau dirinya mengalami gejela yang mirip dengan orang positif Korona.
Kepalanya seperti ditusuk jarum dan pecahan kaca.
Gak kebayang bagaimana sakitnya kepala ditusuk pecahan kaca.
Apalagi itu kaca pecahan gelas cantik pemberian dari mantan.
Penulis yakin ini bukan santet. Secara dia kan ustad. Tentu punya penangkal ilmu tenung tersebut.
Kemudian, ustad pendukung Prabowo di Pilpres 2019 itu juga mengatakan kalau tulangnya seperti mau putus.
Karena begitu menderitanya Somad kala itu, sampai-sampai ia berpikir kalau dirinya sebentar lagi akan mati.
Tapi ternyata tidak jadi.
Tidak hanya itu saja, Somad juga tidak bisa mencium bau durian.
Padahal kita tahu sendiri aroma durian itu seperti apa. Nyengat banget. Kalah aroma parfum christian dior.
Itu artinya apa?
Kalau penciuman sudah terganggu, pasti ada masalah dengan kesehatan.
Sedangkan menurut dokter spesialis THT RSUP Persahabatan, dr Deasi Anggraini bahwa saat orang terinfeksi virus Korona, reseptor virus tersebut banyak terdapat di atap hidung, yang juga melakukan perusakan atau peradangan di daerah tersebut.
Hal inilah yang kemudian membuat orang tidak bisa mencium aroma apapun. Termasuk aroma kentutnya sendiri.
Tapi alhamdulillah sekarang sepertinya Somad sudah sehat.
Sudah punya istri baru pula. Makin seger. Hehehe
Dan mudah-mudahan kedepannya do'i gak ngomong sembarangan lagi. Karena dia sendiri yang sudah merasakan bahwa virus Korona itu tidak hanya menyerang warga China yang memusuhi etnis Uighur. Tapi juga menyerang WNI yang suka wudhu
S: Seword