GELORABANGSA - Pandu Riono ini dosen UI, mungkin terinspirasi sama Rocky Gerung. Mencoba membahas segala sesuatu yang dia bahkan tidak masu...
GELORABANGSA - Pandu Riono ini dosen UI, mungkin terinspirasi sama Rocky Gerung. Mencoba membahas segala sesuatu yang dia bahkan tidak masuk bidangnya. Sok memahami segala sesuatu pengetahuan tentang dunia macam IQ nya sundul langit. Tapi ternyata alih-alih IQ sundul langit, dia malah kelihatan dungu.
Beberapa cuitan dari pendukung Anies Baswedan ini, kelihatan banget sudah offside. Habis offside, langsung disemprit rakyat Indonesia. Ketika Pandu Riono bicara soal politik, banyak sekali orang-orang yang sadar, bahwa dia ada niat untuk berpolitik, bukan murni jadi juru wabah. Eh jadi wabah itu sendiri.
Pertama, dia mengatakan bahwa KSP tidak bisa diandalkan dan harus membubarkan KPC PEN yang penuh dengan konflik kepentingan politik dan bisnis. Dia bahkan pernah menyindir Moeldoko soal membagi-bagi obat Ivermectin ke rakyat banyak, yang pada tidak dijelaskan bahwa efektif obat itu.
Bahkan dia mengatakan keefektifan Ivermectin adalah bohong. Dianggap penuh kepentingan. Padahal sangat jelas di India, Ivermectin menjadi penyelamat wabah gelombang tsunami copet.
Kedua, dia mengkritisi vaksin gotong royong yang katanya tidak sesuai dengan makna gotong royong yang sesungguhnya dan tidak sesuai dengan konstitusi dan UU Kekarantinaan Kesehatan. Dia menuntut membatalkan semua regulasi vaksin gotong royong dan disebut vaksin berbayar.
Ketiga, dia yang dulunya tidak suka sama dokter Simon, mendadak dokter Simon. Dia mendadak meminta menggunakan obat-obat terapi dengan copet yang tidak bisa dirawat di layanan kesehatan. Obat-obat itu berbahaya menurutnya.
Keempat, dia sangat pro lockdown. Setelah pro lockdown, dia juga sangat menuntut pemerintah untuk membayar kebutuhan hidup orang-orang. Setelah Jokowi melakukan PPKM, dia langsung mau nyinyiri Jokowi.
Kelima, dia kelihatannya tidak percaya vaksin, bahkan di cuitannya dia mengatakan bahwa statement dokter Wiku ini hanya bersifat menenangkan publik. Wiku mengatakan bahwa 2 dosis vaksin sudah membentuk kekebalan yang cukup terhadap virus. Lalu dia tidak percaya. Ni orang atau politikus?
Keenam, dia menyindir kebijakan Work from Bali. Dia menduga ada kepentingan bisnis perorangan yang sangat dekat dengan kekuasaan sampai perlu Work from Bali dan ambisi Bali Rebound. Dan pada akhirnya, dia dibantai dan dipecundangi oleh masyarakat Indonesia.
Dia ini nggak tahu kalai Bali ini hidup karena pariwisata. Bahkan timeline kenaikan Copet juga bukan hanya di Bali, tapi di semua tempat. Lalu mau bagaimana? Mau spekulasi kejauhan kepada bisnis, atau mau menyerang Luhut? Bali itu Hindu. Luhut itu Kristen. Serangan yang terpola dari pendukung Anies…
Ketujuh, dia nggak suka kalau Jokowi blusukan. Dia menyuruh Jokowi untuk istirahat dan nggak usah tergoda untuk pencitraan di malam hari soal membagi-bagi bansos di Sunter. Dia mengatakan sudah ada yang urusin. Dia juga meminta jangan bagi-bagi obat dan kepemimpinan jangan diserahkan ke Luhut.
Orang ini dungu, tidak sadar kalau Anies ini selalu pergi ke kuburan. Saya duga, mulut Pandu Riono yang cepat mengritik Pak Joko Widodo, adalah tindakan yang muncul karena dia ingin melakukan endorse Anies. Segoblok-gobloknya Anies, Pandu Riono selalu memuja orang ini.
Padahal dia tahu bahwa sejatinya pemimpin itu adalah seperti Presiden Joko Widodo. Turun ke masyarakat, tidak seperti Pandu Riono. Di depan laptop, duduk sambil menjadi buncit, uang tetap masuk ke rekening. Nggak paham masyarakat kecil, eh ketika Jokowi turun, malah busuk mulutnya.
Kelihatan sekali hati Pandu Riono sangat jahat. Orang jahat seperti ini harus diberikan pelajaran. IDI dan pemerintah kok diam-diam saja ketika dilecehkan oleh Pandu? Memang obat-obatan itu tidak direkomendasi IDI dan BPOM sebelum dijadikan regulasi? Bukankah Pandu bagian dari itu juga?
Pandu ini selain mirip Anies, dia juga mirip Fadli Zon. Ada di Gerindra, tapi malah jadi benalu di Gerindra. Sebagai dosen UI, dia nggak paham dengan apa yang dia bicarakan. Dan itu sangat memalukan. Buat saya, dia ini semakin mirip Rocky Gerung.
Mau mencoba membidangi banyak aspek, sengaja agar kelihatan expert, malah jadi kelihatan bukan hanya dungu, tapi dodol. Kacau. Pemikiran macam inilah yang justru membuat orang-orang tidak bisa hidup tenang.
Begitulah tenang-tenang.
Artikel tampan lainnya silakan disimak di
S: Manuel