GELORABANGSA -DKI Jakarta meraih nilai E dalam penanganan kasus Covid-19. Penilaian tersebut dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI. Sonta...
GELORABANGSA -DKI Jakarta meraih nilai E dalam penanganan kasus Covid-19. Penilaian tersebut dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Sontak hal itu ramai dibicarakan oleh warganet. Di akun FB Mak Lambe Turah, Jumat 28 Mei 2021, sejumlah netizen mengaku tidak heran.
MLT: “Yahhh.... DKI juara 1.”
Ervan Rvn: “Gak heran.”
Sutrisno Susilo: “Wong dadi Menteri ae di pecat.”
KM Andy S: “Gak heran dan gak kaget.. Kalau barang reject dipakai lagi yaa begitu hasilnya.”
Andi Trader Saham: “Warga DKI yang kena Covid-19, dirawatnya di Wisma Atlet, penanganan Covid-19 adalah Pemerintah Pusat. Jadi Pemprov DKI, Terima Beres doang.”
Sebelumnya diberitakan, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengungkap Provinsi DKI Jakarta mendapat nilai E dalam kualitas penanganan COVID-19.
Hal ini dilihat dari kapasitas Bed Occupancy Rate (BOR) di Jakarta yang terus meningkat dan tindak lanjut tracing kasus COVID-19 yang kurang baik.
"Berdasarkan rekomendasi tersebut maka kami perlihatkan bahwa masih banyak daerah yang masih dalam kondisi terkendali. Kecuali DKI, ini kapasitasnya E.
Karena di DKI BOR-nya sudah mulai meningkat dan kasus tracingnya tidak terlalu baik," jelas Dante dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR seperti dinukil Kumparan, Kamis (27/5).
Sebagai informasi, nilai kualitas penanganan pandemi dari Kemenkes berkisar dari yang paling baik yakni A, hingga yang paling buruk yakni E.
Penentuan level tersebut kemudian diberikan menurut kapasitas respons apabila transmisi komunitas tercatat tinggi di sebuah daerah.
Respons yakni pemberlakuan 3T yakni testing, tracking, dan tracing.
Transmisi komunitas COVID-19 di Jakarta tercatat berada di level 4 atau sangat tinggi, namun 3T atau respons yang diberikan terbatas.
Selain itu, BOR di DKI Jakarta juga cenderung naik dalam beberapa waktu terakhir.
Namun, masih ada daerah yang pengendalian pandeminya cukup baik. Sayangnya, level penanganan ini masih didominasi C dan D.
Jakarta menjadi satu-satunya provinsi yang mendapat nilai E. Berarti yang terburuk di Indonesia.
"Penilaian kualitas pengendalian pandemi ini kita buat secara metrik dan level capasity.
Level capacity ini dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap kualitas penanganan pandemi.
Berdasarkan rekomendasi metrik ada beberapa daerah yang masuk kategori E dan D seperti Jakarta, tapi ada juga yang masih di C artinya tidak terlalu tinggi BOR-nya dan pengendalian provinsinya masih baik," pungkas Dante.
Lihat artikel asli
S: Netralnews