GELORABANGSA - Usai resmi dilantik menjadi Walikota Solo, sejumlah elite bergantian sowan ke Gibran Rakabuming Raka. Hal itu dinilai sebaga...
Hal itu dinilai sebagai bagian dari menjilat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui putra sulungnya.
Demikian disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada RMOL (jaringan PojokSatu.id), Selasa (30/3/2021).
“Aksi jilat itu lebih dominan dibandingkan dengan yang lain. Dipikir dengan aksi jilat itu akan mendapat simpatik secara luas?” ujar Muslim.
Menurut Muslim, publik sudah geram dengan adanya politik dinasti yang mengakibatkan banyaknya kritik.
“Publik yang kritis akan mencibir aksi jilat menjilat itu oleh elite Gerindra itu. Foto Gibran duduk di atas meja di depan Menteri PUPR saja didiamkan Gerindra? Hehehe,” tandasnya.
Senada juga disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin.
Menurutnya, Gibran memang memiliki magnet politik lantaran dia anak Presiden Jokowi.
Di sisi lain, semua parpol berkepentingan terhadap Jokowi untuk Pemilu 2024 mendatang.
“Dan Gibran itu menjadi jalan penghubung ke Jokowi. Jadi pasti banyak yang akan mendekati Gibran,” kata Ujang Komarudin.
Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini, dalam politik, mendekati penguasa termasuk anak cucunya untuk meraih simpati adalah hal yang dianggap biasa.
“Untuk merebut hati Jokowi, namun jalurnya via Gibran. Itu sah-sah saja secara politik,” tuturnya.
Sebagai putra presiden yang sedang berkuasa, sambung Ujang, tentu bakal didekati oleh siapapun.
“Ada gula ada semut. Dan jika sudah tak punya kuasa, siapapun akan dijauhi. Itulah politik,” tandasnya.
Untuk diketahui, dalam sepekan terakhir, sejumlah elite menemui Gibran Rakabumin Raka.
Mereka antara lain Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang disusul Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah
Terbaru, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani pun tak ketinggalan menemui Gibran Rakabuming Raka.
S: Pojoksatu
