GELORABANGSA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding ada gerakan politik yang mencoba mengambil alih kepemimpi...
GELORABANGSA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding ada gerakan politik yang mencoba mengambil alih kepemimpinan partainya. Dia menyebut gerakan itu melibatkan pejabat pemerintahan Presiden Joko Widodo.
AHY bahkan langsung berkirim surat ke Jokowi terkait dugaan keterlibatan pembantunya tersebut.
"Tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada yang terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," ucap AHY di Jakarta, Senin (1/2).
Terkait hal ini, Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sempat mengingatkan SBY bahwa karma itu pasti tiba.
Pada 2017, Mantan Ketua KPK Antasari Azhar yang bebas dari penjara mengungkapkan, kasusnya itu merupakan tindak kriminalisasi penguasa saat itu yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tak hanya Antasari, Anas mengaku menjadi korban kriminalisasi SBY juga.
Menurut I Gede Pasek Suardia, Anas berharap SBY segera mengakui perbuatannya itu.
Mulai dari ancaman lewat pesan singkat usai Musyawarah Daerah di Sulawesi Utara hingga Anas dibuat tersangka dalam kasus korupsi Hambalang.
“Mumpung Pak Antasari sudah mengangkat soal kriminalisasi, Mas Anas mengingatkan lagi bahwa bukan hanya Pak Antasari, Mas Anas Urbaningrum juga,” kata Pasek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Februari 2017.
Pasek menjelaskan, Anas tak terima dihukum bui 19 tahun. Dia meminta kesaksian di persidangan kasus korupsi Hambalang itu dibuka kembali demi membuktikan adanya kriminalisasi dari SBY.
“Siap diuji semua dokumen-dokumen persidangan, semua saksi-saksi dibuka.
Kalau memang mau dilakukan eksaminasi terhadap kasus beliau (Anas) silakan, dibuka semua dan dicarikan tim pencari fakta, wajar atau tidak,” terang Pasek.
Lanjut Pasek, Anas merasa jadi target hukuman diikuti pencabutan hak politiknya sebagai anak muda bangsa. “Saya dipaksa mati muda akibat persoalan dalam internal partai,” ujar Pasek menirukan Anas.
Oleh karena itu, Anas berharap SBY lekas meminta maaf supaya tak tertimpa karma.
“Ini kata beliau (Anas) ya, karma itu nyata, hanya soal waktu,” tukas politisi asal Bali itu.
S: Jitunews