GELORABANGSA - Awalnya Rizieq datang ke Indonesia dengan kepercayaan yang tinggi. Percaya bahwa bohirnya sudah menjamin Rizieq tak akan dip...
GELORABANGSA - Awalnya Rizieq datang ke Indonesia dengan kepercayaan yang tinggi. Percaya bahwa bohirnya sudah menjamin Rizieq tak akan diproses hukum. Rizieq aman untuk kembali ke Indonesia, guna membangun kekuatan demi persiapan 2024 nanti.
Rizieq sempat ketakutan dan nurut dengan instruksi bohirnya. Karena sebelumnya Rizieq mengumumkan secara terbuka kepulangannya, lengkap tanggal dan jamnya.
Tapi kemudian Rizieq ditegur. Karena pengumuman seperti itu dapat menimbulkan keramaian. Sementara Jabodetabek masih PSBB.
Solusinya setelah ditegur? main drama, mengaku batal pulang. Agar penyambutan di bandara tak begitu besar.
Namun logistik sudah terlanjur menyebar. Persiapan sudah matang. Bus sudah disewa. Tim konvoi dan seragam juga sudah siap memutihkan bandara. Jadi pengakuan batal pulang itu tak mampu meminimalisir kerumunan.
Sampai di sini, sebenarnya Rizieq masih termaafkan. Bagaimanapun dia sudah berusaha mengumumkan batal pulang. Kalau di lapangan ternyata massa sudah berkumpul, ya mau gimana lagi?
Tapi ‘maaf’ atau ‘pemakluman’ ini rupanya malah membuat Rizieq makin pongah. Makin asyik bikin keramaian. Yang semula dijadwalkan istirahat beberapa hari, malah hadir di banyak pengajian dan acara maulidan.
Melihat antusiasme masyarakat -yang sebenarnya disetting begitu, Rizieq makin percaya diri. Pernikahan yang semula tertutup dan hanya untuk keluarga besar, justru menerima anggota FPI dan umum.
Sampai di sini, pun masih ada pemakluman. Apalagi kekuatan politik sudah ikut memberikan sinyal aman. Wagub DKI ikut hadir di salah satu acara kerumunan tersebut. Ngakunya mewakili Anies.
Satgas Covid yang biasanya suka bubar-bubarin acara, malah kirim 50 ribu masker gratis ke acara nikahan anak Rizieq. Gratis. Satgas covid udah kayak panitia acara nikahan.
Lalu kapan Rizieq akhirnya kepleset? Ketika keceplosan dan menyinggung TNI. Saat itu ada anggota TNI yang ikut nyanyi buat Rizieq dan kemudian dapat hukuman.
Dasar Rizieq yang emang sumbu pendek, malah menyinggung dan membandingkan dengan Dato Sri Taher yang mendapat gelar kehormatan dan digotong oleh Brimob. Disebutnya cukong cina diarak dihormati.
Di titik ini, Pangdam Jaya merespon. Baliho Rizieq dihancurkan. TNI unjuk kekuatan melibas tanpa ampun baliho-baliho Rizieq. Laskar kocar-kacir malu karena tak mampu siaga. Bahkan meski dijaga pun, TNI tetap menurunkan baliho Rizieq tanpa ampun.
Kewenangan TNI memang hanya sampai pada penertiban. Bukan penangkapan atau pemanggilan proses hukum.
Sayangnya Rizieq tak sadar bahwa dirinya sudah salah langkah. Tetap jumawa dan pongah seolah dirinya clear dari kasus hukum. Sesuai jaminan kepulangannya.
Tekanan masyarakat menguat. Jika TNI sudah bergerak, kenapa Polisi diam saja? Maka Polisi ikut memproses Rizieq. Dimulai dengan memanggil Anies.
Sampai di titik ini, Rizieq juga belum sadar. Malah mengerahkan laskar untuk menjaga petamburan., menghalang-halangi polisi menyanpaikan surat panggilan.
Bahkan Polisi sempat diusir oleh para laskar itu. Dan jelas mencoreng harkat martabat Polri secara keseluruhan.
Rizieq yang pindah pindah tempat menghindari panggilan atau penangkapan, membawa laskar bersenjata, berpikir bahwa Polisi tak akan berani baku tembak. Dipikirnya isu HAM bisa dimainkan. Negara asing bisa ikut campur menekan.
Namun rupanya polisi yang bertugas memantau Rizieq sebelum hari penangkapan itu bereaksi keras. Mereka tak mau kabur setelah mendapat tembakan. Justru melawan dan menembak 6 orang laskar yang sok-soan itu. Mati.
Klarifikasi Munarman, cerita versi FPI yang menyudutkan Polri, makin membuat Polri geram. Dan di titik ini, Rizieq sudah seperti kodok yang berada di dalam panci air mendidih.
Awalnya enak. Hangat. Nyaman sekali dan merasa ingin berlama-lama menikmati air hangatnya. Tapi kini air sudah terlanjur panas dan kompor masih menyala. Rizieq tak bisa bangkit meloncat. Bohir yang menjaminnya pun sudah tak mampu ikut campur lagi.
Rizieq kemudian jadi tersangka dan akan ditangkap. Itu pernyataan terakhir Kapolda. Dan sampai di titik ini, ruang kompromi sudah tertutup rapat. Rizieq pasti dipenjara.
Rizieq yang pulang ke Indonesia dengan status clear dari hukum, ‘dimaafkan’ kasus-kasusnya, kini terjebak dengan kasus baru yang mestinya dapat dia hindari. Tapi karena terlalu nyaman disanjung, Rizieq sampai lupa kapan harus berhenti dan menahan diri. Begitulah kura-kura
S:seword(Alifurrahman)