GELORABANGSA - Masyarakat sering melihat sosok Habib atau tokoh agama berceramah dengan nada provokatif. Bahkah bukan hanya sampai disitu, ...
GELORABANGSA - Masyarakat sering melihat sosok Habib atau tokoh agama berceramah dengan nada provokatif.
Bahkah bukan hanya sampai disitu, kadang juga mencaci-maki pemerintah dan bahkan ingin menggulingkan.
Karena hal itu Ponpes Lirboyo, sebagai salahsatu pondok pesantren tertua di Kediri Indonesia merasa peduli terhadap fenomena yang terjadi.
Dalam rangka menyikapi para Habaib atau tokoh masyarakat seperti itu Pengasuh Ponpes Lirboyo, Kediri KH.
Athoillah Sholahuddin Anwar mengatakan anggaplah beliau-beliau itu seperti istri kita yang sedang haid, atau seperti Alquran yang rusak.
Hal itu disampaikan KH. Athoillah Sholahuddin Anwar atau yang kerap dipanggil Kyai Athoillah pada kanal Youtube KBN Nusantara yang diunggah pada 17 November 2020.
"Beberapa kyai sepuh menyampaikan bahwa mereka para Habaib yang seperti itu bagaikan istri kita yang sedang haid, tetep kita cintai namun jangan digauli", kata Kyai Atoillah, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari kanal Youtube KBN Nusantara pada Minggu, 6 Desember 2020.
"ataupun ada yang mengatakan bahwa beliau beliau ini seperti Alquran yang rusak, tidak bisa kita manfaatkan tapi tidak boleh kita injak tetep kita mulyakan, karena bagaimanapun itu tetap mushaf Alquran", kata kyai Athoillah melanjutkan.
Selanjutnya Pengasuh Ponpes Lirboyo itu menegaskan bahwa ketika menemukan para Habaib yang ceramahnya provokatif, mencaci maki, melawan pemerintah, tetap kita harus mulyakan, karena bagaimanapun mreka itu adalah keturunan Rasulullah.
"oleh karenanya beliau beliau ini tetap kita mulyakan, karena bagaimana pun beliau beliau ini adalah cucu Rasulullah atau dzurriyyah atau keturunan Rasulullah", pungkas kyai pengasuh Ponpes Lirboyo, Kediri.
Maka dari itu keluarlah fatwa sebagai dasar untum menghindari sosok Habib yang kerap melawan Pemerintah.
Dilansir mantrasukabumi.com dari fb Dakwah Nusantara, berikut Fatwa Pondok Pesantren Lirboyo mengenai ceramah Habib atau Tokoh yang provokatif.
Pertama, mengharapkan kepada santri dan alumni Pondok Pesantren Lirboyo dan masyarakat umum untuk berhati-hati dalam menerima ceramah atau pun dakwah dari beberapa tokoh masyarakat yang akhir-akhir ini cenderung provokatif.
Kedua, terkait dengan para tokoh masyarakat terutama para habaib, kita tetap menghormati, memuliakan beliau-beliau.
Namun untuk mengikuti kepada beliau kita punya pegangan syari’at.
Apabila tidak sesuai syari’at maka tidak perlu mengikuti.
Fatwa itu disampaikan oleh KH. Athoillah Sholahuddin Anwar, Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri.**
S: mantrasukabumi