GELORABANGSA - Melihat nasib Rizieq dan FPI hari ini, seperti sebuah keajaiban. 6 orang FPI ditembak mati oleh Polisi. Rizieq ditangkap da...
GELORABANGSA - Melihat nasib Rizieq dan FPI hari ini, seperti sebuah keajaiban. 6 orang FPI ditembak mati oleh Polisi.
Rizieq ditangkap dan ditahan polisi karena kasus kerumunan.
Tak lama berselang, pesantrennya di Megamendung mau diambil alih oleh negara, karena ternyata pesantren milik Rizieq itu dibangun di atas tanah milik negara.
Lalu hari ini, Pemerintah secara resmi menyatatakan bahwa FPI adalah ormas terlarang.
FPI sebagai ormas sudah dibubarkan. Lalu hari ini semua kegiatan dan simbol FPI dilarang di tanah Indonesia.
Belum selesai sampai di situ, kasus mesum Rizieq juga kembali dilanjutkan. Menariknya, kayaknya kali ini Rizieq juga akan kena. Kita bisa lihat dari kode alam yang cukup jelas dan mengejutkan.
Gisel dan MYD resmi jadi tersangka atas kasus video seks yang sempat viral belakangan ini.
Bahwa video seks tersebut dilakukan saat Gisel masih menjadi istri Gading, itu urusan rumah tangga. Tapi yang menarik dari kasus ini adalah dua pelaku, Gisel dan MYD, jadi tersangka.
Jika dibandingkan dengan kasus Ariel vs Luna Maya dan Cut Tari, ini agak berbeda. Dulu hanya Ariel yang mendekam di penjara.
Alasan hukum perihal perbedaan perlakuan ini pun tidak terlalu penting. Karena ini bukan jamannya Ariel, ini jamannya Rizieq.
Terkait chat mesum, foto telanjang Firza dan rekaman percakapan “hantam-hantaman” dengan Rizieq, yang akan kembali diproses hukum, pada prakteknya harus menetapkan Rizieq dan Firza sebagai tersangka.
Sekaligus. Tidak bisa salah satunya. Seperti yang dialami oleh Gisel dan MYD.
Rizieq pernah dipenjara di jaman Megawati. Dipenjara lagi di jaman SBY. Maka kalau Rizieq dipenjara di era Jokowi, sebenarnya itu biasa saja.
Masalahnya, kasus hukum yang menimpa Rizieq masih belum mampu membuka pikiran pengikutnya. Rizieq masih dipuja sebagai orang suci. Masih dianggap sebagai manusia sempurna dibanding mantan narapidana.
Pembelaan dari pengikutnya, Rizieq dianggap dibungkam oleh penguasa. Lalu dianggap ulama yang lurus karenanya.
Tapi kalau sampai Rizieq dipenjara karena kasus chat mesum dengan Firza, maka segala pembelaan yang selama ini dibenarkan oleh ormas terlarang FPI, tidak akan relevan lagi.
Rizieq yang disanjung dan dimuliakan ternyata mesum juga dengan janda. Itu intinya.
Serangkaian kejadian ini terlihat menakjubkan. Mengingat FPI dan Rizieq punya backup dari elite dan oknum aparat.
Penancapan baliho Rizieq di seluruh penjuru negeri jelas orkestrasi oknum aparat. 3.5 tahun Rizieq di Arab tanpa bekerja juga berkat dukungan oknum aparat dan elite politik.
Tapi hari ini, semua backup tersebut runtuh seketika. Penangkapan Rizieq nyaris tanpa pembelaan.
Bohir yang biasanya loyal dan cair, kini mendadak bungkam. Sehingga aksi-aksi pembelaan terhadap Rizieq hanya diikuti oleh segelintir orang-orang tersesat.
Baliho Rizieq dirobek dan dihancurkan. TNI Polri solid bergerak. Menteri Agama diisi oleh Ketua GP Ansor.
Jika pada akhirnya pesantren Rizieq dirobohkan dan diratakan dengan tanah, lalu Rizieq dipenjara karena kasus mesum dengan Firza, jelas ini sebuah skenario yang terlalu sempurna dalam politik. Habis sehabis-habisnya.
Namun pertanyaannya, apakah ketegasan dan keberanian ini baru muncul setelah Prabowo Sandiaga dirangkul masuk ke dalam kabinet? menyisakan dua partai gurem, PKS Demokrat yang tak mampu berbuat apa-apa.
Jika memang iya, maka Fadli Zon harus ditertibkan mulutnya. Agar tidak menebar provokasi atas nama kebebasan berpendapat.
Selain itu, Fadli Zon adalah kader Gerindra. Maka sebagai Partai, Gerindra punya tanggung jawab penuh untuk menertibkan kadernya. Prabowo harus menunjukkan kepemimpinannya.
Kalau Fadli Zon dibiarkan terus memprovokasi, dari kasus 6 orang FPI ditembak mati hingga pelarangan FPI, maka ini akan menunjukkan betapa lemahnya Prabowo sebagai ketum Gerindra.
Atau, publik akan menilai Gerindra bermain dua kaki sebagai pengkhianat koalisi. Maka jangan heran kalau dalam Pilkada 2020 kemaren hampir semua calonnya kalah.
Tapi jika tidak, jika ketegasan dan penertiban FPI ini tidak ada hubungannya dengan masuknya Prabowo Sandiaga dalam kabinet, ini jadi lebih menarik. Dan kita akan bertanya faktor apa yang membuat seluruh elemen kompak ‘menghabisi’ Rizieq dan FPI? Begitulah kura-kura
S:Seword