GELORABANGSA - Seorang pemilik rumah sakit di Bangladesh ditahan pada Rabu (15/7) atas tuduhan penipuan. Ia diduga mengeluarkan ribuan...
GELORABANGSA - Seorang pemilik rumah sakit di Bangladesh ditahan pada Rabu (15/7) atas tuduhan penipuan.
Ia diduga mengeluarkan ribuan hasil tes COVID-19 palsu untuk menipu para pasien dan meraup sekitar USD 350 ribu (Rp5,1 miliar).
Dilansir dari BBC, Mohammad Shahed berupaya melarikan diri dari otoritas selama 9 hari.
Ia bahkan mencoba menyeberangi sungai ke negara tetangga, India, dengan mengenakan burqa.
Pria 43 tahun itu dituduh menyediakan hasil tes negatif palsu untuk para pasien.
Tak hanya itu, ia juga dituduh telah membebankan biaya perawatan COVID-19 dan surat bebas corona.
Padahal, Shahed telah bersepakat dengan pemerintah kalau layanan itu tersedia gratis.
Menurut juru bicara Batalyon Aksi Cepat, Kolonel Ashique Billah, 2 fasilitas kesehatan milik Shahed telah melakukan sekitar 4.000 tes COVID-19 asli, tetapi menerbitkan sekitar 6.500 hasil tes palsu.
Persidangan pada Kamis (16/7) pun memungkinkan polisi untuk menahan Shahed selama 10 hari untuk diinterogasi.
Shahed bukan orang pertama di Bangladesh yang ditahan atas tuduhan penipuan medis selama pandemi.
Pekan lalu, pemilik fasilitas tes swasta lainnya juga ditangkap karena memberikan sertifikat tes COVID-19 palsu tanpa melalui tes.
Para pakar pun khawatir penipuan ini membuat warga Bangladesh enggan melakukan tes.
Padahal, negara ini sudah kesulitan karena kapasitas tes yang terbatas.
Mereka yang menjalani tes harus menunggu lama untuk melihat hasilnya dan tak sedikit yang harus mengantre panjang untuk tes, bahkan sampai semalaman.
Skandal baru ini pun dapat memengaruhi kepercayaan publik pada tes COVID-19, bahkan membuat orang tak mau dites sama sekali.
Lebih dari 193.500 warga Bangladesh telah terinfeksi virus corona.
Bahkan, lebih dari 2.400 pasien di antaranya meninggal dunia.
Namun, banyak yang memperkirakan angka sebenarnya jauh lebih tinggi karena terbatasnya kapasitas tes di negara Asia Selatan ini.
Sumber: akurat