GELORABANGSA - Di tengah menghangatnya wacana pemecatan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono tiba-tiba mendatangi Istana Kep...
GELORABANGSA - Di tengah menghangatnya wacana pemecatan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono tiba-tiba mendatangi Istana Kepresidenan, Kamis (25/6/2020).
Kepada wartawan, Arief mengaku kedatangannya untuk menemui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno.
Arief menyatakan, dirinya datang untuk membahas penanganan pandemi corona atau Covid-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“(Datang untuk bicara) masalah Covid-19 dan PSBB yang berkaitan dengan perekonomian, yang berdampak pada kaum pekerja di mana daerah-daerah PSBB,” katanya.
Arief juga menyatakan diskusinya bersama Pratikno ialah untuk mengusulkan pelonggaran PSBB.
Pasalnya, penanganan Covid-19 itu cukup berimbas pada perekonomian dalam negeri.
“Saya usulkan agar segera direlaksasi agar aktivitas perekonomian segera bisa bergerak,” terangnya.
Sebaliknya, anak buah Prabowo Subianto ini membantah bahwa kedatangannya itu terkait dengan dirinya yang saat ini tengah ‘digoyang’ di internap Partai Gerindra.
Hal itu berkenaan dengan pernyataannya yang menyebut bahwa isu kebangkitan PKI dibuat-buat oleh kadrun alias kadal gurun.
“Ngomong santai saja. Ngomong ringan sudah lama engak jumpa saja. Engak ada (isu PKI dimainkan kadrun),” tegasnya.
Selain itu, Arief juga menegaskan bahwa kedatangannya itu bukan sebagai Waketum Partai Gerindra, melainkan sebagai aktivis buruh.
“Sebagai pimpinan serikat pekerja,” pungkas pria yang juga Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu ini.
Untuk diketahui, Partai Gerindra sebelumnya menggelar sidang Majelis Kehormatan terkait pernyataan Arief Poyuono.
Bahkan, Ketua DPD Sumatera Barat terang-terangan mengusulkan pemecatan terhadap Arief lantaran dinilai melakukan pembangkangan terhadap partai.
Akan tetapi, Arief tak hadir. Ia bahkan menegaskan tidak akan pernah menghadiri sidang tersebut.
Sidang MK Gerindra itu sendiri disampaikan Ketua DPP Partai Gerindra Habiburrokhman akan jalan terus kendati Arief tak datang.
Bahkan dalam pernyataan terakhirnya, Arief mengisayarakat tak akan sejangkal pun mundur dari keputusannya itu.
Pasalnya, dalam wawancara yang diunggah melalui media berbai video itu, dirinya sama sekali tak memposisikan sebagai Waketum Gerindra.
Bahkan, video wawancara itu juga dilakukan di kantor Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu.
“Tak ada jalan terbaik bagi seorang ksatria selain maju dan berperang,” demikian pesan tegas Arief.
Sumber: pojoksatu